The Colour of Love (Chapter 1)

krystal

Setiap warna memiliki arti yang berbeda. Setiap warna memiliki kisah unik yang berbeda. Setiap warna memberimu cinta yang berbeda.

Apa jadinya bila “bertunangan” adalah satu-satunya cara agar kau bisa meraih impian-mu? Akankah kau melakukan itu demi impianmu? Tapi bagaimana jadinya bila ternyata kau tidak bisa “bertunangan” dengan orang yang kau cintai? Apa yang akan kau lakukan saat sahabat terbaikmu berubah menjauhimu dan membencimu? Apa yang akan kau lakukan saat kau terlibat skandal dengan sahabat “tunanganmu”? Siapa yang bisa menyelamatkanmu dari semua kekacauan itu? Lalu.., bagaimana perasaanmu yang sesungguhnya? Akankah kau memilih “tunanganmu”? Sahabatmu? Cinta Pertama-mu? Orang yang mencintaimu dengan tulus? Ataukah.., penolongmu?

Title: The Colour of Love

Author: Azumi Aozora (@AzmiWiantina)

Length: series

Genre: family, romance, friendship

Main Casts: Krystal / Jung Soo Jung (f(x)), L / Kim Myung Soo (Infinite), Kangta, Hoya (Infinite), Tae Min (SHINee), Sehun (EXO-K).

Support Casts: Jessica (SNSD), Donghae (Suju), Dasom (Sistar), Minah (Girls Day), Eunji (A-Pink), and the other EXO, SNSD, Suju, SHINee, f(x), TVXQ, Beast, MBLAQ, Infinite, Teentop, A-Pink, Sistar, 4-Minute, Girls Day, and 2PM members.

Don’t plagiarize this story! The plot and the story are mine. The characters belong to God. Just enjoy the story as a fan… =)

~~ Chapter 1 ~~~

 

==== Jung Soo Jung / Krystal PoV =====

@Ruang latihan dance, SM Entertainment building

Ruangan dance sepi. Hanya ada aku yang tertidur di lantai dengan nafas terengah-engah. Seperti biasa, bila sedang banyak pikiran, aku akan melampiaskannya dengan latihan dance. Atau apapun yang bisa menguras tenaga dan pikiranku.

Ponsel-ku berdering lagi, entah untuk yang ke-berapa kalinya. Aku menatap layar agak lama. Ibu-ku. Aku pun menjauhkan ponsel itu dari jangkauanku.

Aku berdiri dan berjalan mondar-mandir sambil menggigiti kuku tanganku. Aku tidak siap mendengar jawaban ibuku. Aku tahu…mereka tidak akan mengizinkanku pergi kuliah ke Paris.

Dulu.., 5 tahun yang lalu.., gara-gara aku-lah Ibu dan Ayahku pindah dari USA ke Korea. Karena aku ingin mengikuti training di SME. Dan sekarang.., tidak mungkin mereka ikut pindah lagi. Aku tahu mereka tidak akan mengizinkanku pergi sendirian. Dan tidak akan ada Jessica di sana. Tidak seperti dulu.., saat kami masih tinggal di USA, aku menggunakan Jessica sebagai salah satu alasanku ingin pindah ke Korea juga.

Sudah 3 tahun lebih sejak f(x) debut. Sekarang bisa dibilang jadwal kami masih santai. Kami masih merancang persiapan comeback kami. SHINee baru saja comeback, dan sebentar lagi EXO. Setelah itu barulah kami.

Aku tidak mengeluh karena kami memiliki banyak waktu luang. Justru aku bersyukur karena bisa fokus dengan kuliahku. Tapi.., itulah masalahnya. Beberapa hari yang lalu, aku baru saja mendapat kabar kalau aku diterima di salah satu universitas fashion paling terkenal di Paris,  dan mendapatkan beasiswa di sana.

Selama sebulan ke belakang ini aku memang iseng-iseng memasukkan rancangan busana-ku ke berbagai lini fashion dan universitas fashion di Paris, dan siapa yang menduga kalau salah satu universitas fashion di Paris itu merekrutku untuk belajar di sana?!

Kakakku (Jessica) tentu saja sangat senang dan mendukungku. Tapi lain hal-nya dengan ayah dan ibuku. Aku tahu mereka khawatir bila aku pergi jauh-jauh dari mereka.

“Aku sudah sering pergi jauh tanpa kalian, Mom,,,Dad. Aku pergi ke Jepang, LA, Australia, bahkan Thailand dan Indonesia.”

“Tapi kau pergi bersama teman-teman band-mu, sayang. Dan kau pergi bersama Lee Soo Man ssi. Aku bisa tenang.”

“Jadi sekarang aku harus membawa Soo Man sajangnim pergi bersamaku ke Paris? Lucu sekali, Mom.”

Itu percakapanku dengan ibuku kemarin. Aku yakin pendapatnya sekarang masih tetap sama.

Demi Tuhan! Ini beasiswa! Salah satu universitas paling terkenal di dunia! Haruskah aku mengajak teman-teman f(x)-ku pergi bersamaku agar ibuku setuju?! Mereka juga punya kehidupan masing-masing. Aku ingin mandiri. Lagipula.., aku tidak akan selamanya berada di Paris. Aku akan sering kembali ke Korea untuk f(x), untuk konser.

Ponsel-ku terus saja berdering. Aku menghela nafas berat. Mengangkat telepon dari ibuku. Menyerah.

“Mom..” kataku pelan. Aku sudah siap menerima omelan lain.

“Sayang.., kenapa kau tidak mengangkat ponselmu?” tanya ibuku khawatir.

“Aku latihan dance, Mom. Ponselku di tas. Ada apa?”

Ada jeda cukup lama. “Kau boleh pergi ke Paris, sayang.”

“APA? BENARKAH?” teriakku antusias. “THANK YOUUUU, MOOOOM!!! I LOVE YOU SOOOOO MUCH!!!!” Aku tertawa sambil berjingkrak-jingkrak kegirangan.

“Don’t be too happy dear.., there is one condition.”

Aku langsung terdiam. “Apa itu, Mom?” Ugh! Perasaanku mulai tidak enak.

“Begini sayang.., kau mengerti kan kalau kami menyayangimu?”

“Hmm..” aku mengangguk. “So?”

“Kami juga tidak mungkin bisa sering-sering mengunjungimu ke Paris karena kami harus menjalankan bisnis kami di sini. Kau juga pasti harus sering bolak-balik ke Korea untuk f(x) dan SM.”

“Yes Mom, I know.” Oke, kini perasaanku benar-benar tidak enak. Aku yakin ada sesuatu yang mengejutkan di balik semua kata-kata manis ibuku!

“Aku tidak khawatir pada Jessica, karena selain kami…ada Donghae yang menjaganya. Tapi kau.., siapa yang akan menjagamu selain kami dan Jessica, sayang?”

“Aku bisa menjaga diriku sendiri, Mom. Aku bukan anak kecil.”

“Aku tahu dear..” kata ibuku sabar. “Tapi tetap saja.., sebagai seorang ibu.., aku ingin melihat anak gadisku bersama seorang pria yang benar-benar bisa menjaganya, bahkan di saat ia jauh. Saat Jess pertukaran pelajar ke Swiss, kami tidak begitu khawatir, karena saat kami tidak bisa menjenguknya ke Swiss, Donghae bisa menggantikan kami. Aku tahu banyak sekali pria yang menyukaimu, sayang. Bisakah kau pilih salah satu dari mereka dan bawa dia ke rumah besok malam? Aku ingin bertemu dengan calon menantuku. Sudah 19 tahun aku menunggu, dear..”

“MOM!!!”

“Sampai bertemu besok malam, dear. Aku akan mengizinkanmu pergi asalkan besok malam kau membawa pilihanmu. Kau hanya tinggal memilih, sayang.., bukankah itu mudah…?” ibuku tertawa pelan.

“MOM!!!! Memilih pria tidak seperti memilih sepatu! Bahkan saat memilih sepatu-pun aku memilih yang paling aku suka!”

Ibuku tertawa geli. “Tidak adakah yang kau suka, sayang? Kalau begitu, kau tidak boleh pergi.”

Aku menghela nafas panjang. “Oke. Kita lihat saja besok, Mom.”

Ibuku terkekeh. “Aku berharap orang itu Tae Min.”

“Mom, he is my bestfriend. Ever!”

Ibuku hanya terus tertawa geli sebelum akhirnya mematikan sambungan telepon.

Hhhhh.., apa-apaan ini?! Hanya karena aku belum memiliki seseorang seperti Jessica memiliki Donghae.., aku tidak boleh pergi ke Paris untuk kuliah?! Non sense!

Aku menatap pantulan diriku di cermin. “Aaaarrrgghhhh!!!” aku mengacak-acak rambut panjangku dengan kesal.

Siapa yang haru ku-pilih?

Tidak adakah yang kau suka, sayang?

Meskipun ada.., aku tidak mungkin memilih orang itu. Hhhhh…

*****

Setelah mengganti pakaian, aku keluar, berjalan menuju kantin SM. Hari sudah mulai gelap. Beberapa trainee menyapaku dengan sopan. Aku hanya balas tersenyum tipis.

“Krystaall!!!” sapa suara berat. Aku menoleh. Chanyeol dan teman-teman EXO-nya melambaikan tangan ke arahku dengan riang sambil tersenyum lebar.

“Kau mau cokelat?” Chanyeol berlari menghampiriku. Matanya yang besar berbinar-binar.

“Gomawo.” Aku menerima cokelat yang ia berikan. Meskipun aku tidak akan memakannya karena aku tidak begitu menyukai makanan manis, tapi demi menjaga kesopanan aku pun menerimanya.

“Kau mau makan apa? Kali ini biar aku yang traktir..” tawar Kai. Aku tersenyum tipis padanya.

“Aku belum tahu akan makan apa. Mungkin aku akan tahu nanti.” Kataku, masih terus berjalan. Ke-12 member EXO itu mengikutiku ke kantin.

Meskipun di luar aku terkenal sebagai ice princess, tapi aku tidak bisa bersikap dingin pada teman-teman sesama SM. Aku bertemu mereka hampir setiap hari. Aku tidak mungkin terus mengabaikan mereka.

“Yaaa~~ Jung Soo Jung!!!” Panggil seorang pria tinggi bertubuh atletis.

“Si Won Oppa?” aku terkejut begitu Siwon menarik tanganku dan membuatku duduk di hadapannya. Member EXO dengan kecewa memilih tempat duduk lain.

Kau hanya tinggal memilih, sayang.., bukankah itu mudah…?

Kata-kata ibuku terus memenuhi kepalaku. Tidak mudah, Mom! Aku bukanlah orang yang senang memanfaatkan orang lain. Oh, bisa saja aku meminta salah satu dari mereka datang ke acara makan malam keluargaku besok, dan mengenalkannya sebagai pacarku. Sangat mudah memang. Tapi apa akibat jangka panjangnya? Aku akan menghancurkan hati orang itu, membuat orang itu merasa diperalat olehku, membenciku. Bagus sekali!

Sebagai idol, sebenarnya kami boleh-boleh saja pacaran. Bahkan Soo Man sajangnim menyarankan agar kami pacaran sesama artis SM, agar bila ada masalah lebih mudah untuk menyelesaikannya. Selama ini banyak kok artis SM yang pacaran dengan sesama artis SM ataupun dengan artis dari agensi lain. Banyak yang menyembunyikannya, karena tidak ingin terlibat skandal, tidak ingin privasi mereka menjadi konsumsi publik, tidak ingin kehilangan 1 fans-pun!

“…. So Jung.. Jung So Jung…” Si Won mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahku.

Aku tersadar dari lamunanku dan tersenyum. “Kau bicara apa tadi, Oppa?”

Si Won membelalakkan matanya dan mulutnya terbuka lebar. Seolah protes, untuk apa tadi ia bicara panjang lebar bila aku sama sekali tidak mendengarkannya?!

“So Jung~ah.., banana milk!!!” Suara riang Taemin terdengar. Taemin duduk di antara kami sambil menyerahkan dua botol banana milk padaku.

Aku tersenyum. “Gomawo, Taemin~ah..”

Taemin balas tersenyum manis. Sejak menjadi trainee, Taemin-lah sahabat yang paling dekat denganku. Sempat terlintas juga ide untuk meminta bantuan Taemin. Dia pasti mau membantuku besok. Tapi lagi-lagi..aku memikirkan efek jangka panjangnya. Apa pandangan ibuku tentang Taemin nanti? Semua orang juga pasti akan berpikir lain. Lalu bagaimana kalau nanti persahabatan kami jadi berbeda? Aku tidak ingin hal itu terjadi.

Hhhhh….aku terus menerus menghela nafas berat.

Taemin menatapku serius. “Ibumu masih belum mengizinkanmu pergi ya?”

Aku menggeleng. Belum menceritakan 1 syarat itu padanya.

“Annyeong haseyo, sunbaenim.”

“Sunbaenim, apa kabar?”

“Annyeong, Kangta Oppa.”

Semua mata kini terfokus pada sosok seorang pria yang memakai coat hitam. Semuanya menyapa orang itu dengan hangat dan hormat. Bagaimana tidak, pria berkharisma itu adalah idol generasi pertama, orang yang sangat dihormati oleh kami. Tanpanya, kami tidak mungkin ada. Saat masih kecil, hampir sebagian besar dari kami mengidolakan ia dan grup-nya, H.O.T.

“Hyung! Sudah lama kita tidak bertemu!” Si Won bangkit dari duduknya dan memeluk Kangta brotherly. Sekilas, wajah mereka sedikit mirip. Hanya saja wajah Kangta lebih tirus dan garis wajahnya lebih lembut.

“Apa kabar hyung?” tanya Taemin, memeluk Kangta. “Baik. Bagaimana dengan comeback-mu Taeminnie? Aku suka dance Dream Girl.”

“Benarkah?” mata Taemin berbinar-binar.

Kangta mengangguk, lalu mata kami bertemu. Aku masih terus duduk sambil menatapnya datar. Terkadang.., aku harus berterima kasih pada “blank stared”-ku. Orang lain jadi tidak akan bisa menebak apa yang sedang kupikirkan.

“Soo Jung ~ah.., bagaimana kabarmu?”

“A.., annyeonghaseyo Oppa..,” aku berdiri dan mengulurkan tanganku. Kangta tersenyum dan balas menjabat tanganku hangat. Taemin tertawa melihat kegugupanku. Dia pasti berpikir aku masih seperti seorang trainee yang gugup saat bertemu TVXQ atau Suju untuk yang pertama kalinya! Duh!

Tidak adakah yang kau suka, sayang?

Hhhh.., Mom.., tidak mungkin aku meminta Ahn Chil Hyeon Oppa alias Kangta pergi ke acara makan malam keluarga kita besok dan mengenalkannya sebagai pacarku. Meskipun aku menyukainya…, tapi dia tidak menyukaiku, Mom. Dia tidak mungkin menyukai anak kecil sepertiku. Hhhh….

Keesokan harinya…

Aku tahu, malam ini adalah penentu segalanya. Apakah aku akan menyia-nyiakan kesempatanku untuk kuliah di universitas fashion paling hebat se-dunia? Tidak…tidak mungkin.

Tapi bagaimana caranya?

Apakah aku harus menyewa seorang pria random saja dan membayarnya dengan mahal (sebagai uang tutup mulut, karena bisa saja dia mengumbar hal ini di media)? Tidak-tidak! Aku tidak mau kehidupan pribadiku diganggu oleh orang asing, dan bagaimana mungkin aku bisa mempercayai orang asing?!

Lalu BAGAIMANAAAA???? Berpikir Jung So Jung! GUNAKAN OTAK CERDASMU!

Aku terus berlari di atas treadmill. Tidak peduli dengan keringat yang membanjiri wajah dan pakaianku. Otakku terus berputar mencari solusi. Apakah aku tega memanfaatkan salah satu fans-ku? atau salah satu orang yang menyukaiku?

“Krystal ssi.., ambillah.” Terdengar suara seorang pria. Tanpa memperlambat lari-ku, aku menoleh dan mendapati Lee Joon MBLAQ mengulurkan handuk kecil padaku. Aku menekan tombol off di treadmill.

“Gomawo.” Kataku sambil membungkukkan badan sopan dan mengambil handuk kecil bersih yang Lee Joon berikan.

Lee Joon tersenyum lebar sambil mengedipkan sebelah matanya, kemudian pergi ke bagian angkat beban.

Tempat fitness ini memang biasanya didatangi oleh para selebriti. Yah, bagus untuk para selebriti yang tidak ingin bertemu banyak fans di sini. Tapi tetap saja…, di sini aku tidak merasa tenang. Ada-ada saja yang mengganggu konsentrasiku. Aku memang selalu berusaha bersikap sopan, tapi jangan salahkan aku bila mulai bersikap jutek dan dingin. Itu tandanya aku sudah benar-benar capek dan bosan.

“Krystaaalll!!!!”

“Soo Juuung!!!”

Gikwang, Minhyuk, dan beberapa member Beast dan BTOB lain yang baru saja datang langsung menghampiriku dan bertanya ini itu.

“Soo Juuung!!! Kudengar kau akan mengambil double degree di Paris!” tiba-tiba saja Mir datang dengan suara nyaringnya. Duh!

“Waahh?? Jinjaaa??”

“Kau hebat sekali Krystal ssi!”

“Yaaa.., kau nanti semakin terkenal dan semakin cantik jangan sampai melupakan kami, heoh?”

Kini para namja itu mengelilingiku. Mulai dari member MBLAQ, Beast, BTOB, Teentop, Boyfriend, bahkan kini Infinite (yang baru datang) langsung ikut-ikutan mengerumuniku.

“Hai, Krystal. Hai Oppa.” Eunji A-Pink melewati kami. Mereka hanya membalas sekilas dan kembali fokus padaku.

“Myung Soo Oppa!” Eunji menghampiri satu-satunya namja yang tidak ikut mengerumuniku.

Selain Eunji, teman-teman satu grup A-Pink nya juga ikut menghampiri Myung Soo. Myung Soo terlihat dingin dan tanpa ekspresi seperti biasa. Dia juga tidak terlalu memedulikan yeoja. Dan.., dia satu-satunya namja di ruangan ini yang tidak memedulikanku.

Kami saling kenal, tentu saja. Kami cukup dekat setelah merilis sebuah CF bersama-sama. Tapi.., Myung Soo berbeda. Aku merasa “aman” dengannya. Dia se-tipe denganku. Ice prince.

Mata kami bertemu. Aku mengangguk dan tersenyum tipis padanya. Myung Soo balas tersenyum tipis dan mengangguk padaku.

Entah kenapa, tapi.., sepertinya aku punya sebuah ide. Kalau itu Myung Soo, mungkin saja. Dia versi pria dariku.

==== End of Krystal PoV ====

 

 

==== Kim Myung Soo / L PoV ====

“Kau tidak tahu kapan aku akan meninggal, Myung Soo~ya…”

“APPA!!” bentakku.

Ayahku tersenyum lemah. Ia terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan perban dan selang infuse. Ayahku baru saja melakukan operasi di bagian kepala. Ada penyumbatan pembuluh darah. Dokter bilang, bukan hanya sampai di sini operasi dilakukan. Akan ada operasi lanjutan yang lebih berbahaya.

Ibuku duduk agak jauh dari kami sambil menangis diam-diam. Ibuku tidak mengatakan apapun sejak aku datang kemari di sela-sela comeback-ku di dunia musik setelah 1 tahun vakum.

“Aku tahu kau akan membenciku setelah aku mengatakan hal ini, Myung Soo~ya. Selama ini aku selalu mendukung karir-mu di dunia musik dan film. Aku merahasiakan identitasmu dari seluruh dunia karena kau bilang….kau tidak ingin terkenal karena namaku. Kau tidak ingin terkenal sebagai pewaris perusahaan KMS. Kau ingin terkenal sebagai L. Sebagai dirimu sendiri. Aku mengerti. Tapi…” ayahku berhenti sejenak, menarik nafas yang terlihat berat untuk ia lakukan.

“Appa…” Aku meraih tangannya dan menggenggamnya hangat.

Ayahku tersenyum, lalu kembali bicara. “Sekarang.., di saat aku seperti ini.., siapa yang akan menyelamatkan perusahaan kita selain kau? Perusahaan yang ayahku bangun dengan darah dan air mata ini.., tega-kah kau menghancurkannya, Myung Soo~ya?”

“Appa.., kau tenang saja. Aku akan mengurus perusahaanmu.”

“Terima kasih, Myung Soo~ya..” ayahku tersenyum hangat. “Kuharap kau memaafkan ayahmu ini. Kuharap kau bisa memimpin perusahaan kita sampai adikmu besar dan sampai ia bisa memimpin perusahaan kita, menggantikanmu, dan kau bisa terbebas dari tanggung jawab yang tidak kau sukai ini Myung Soo.”

“Appa..” aku hendak protes, tapi ayahku memotong kata-kataku.

“Tidak apa-apa, Myung Soo. Aku mengerti. Justru aku senang.., karena..kau memiliki tujuan hidupmu sendiri. Maafkan Appa, Myung Soo~ya..”

Aku mengangguk. Aku tahu..lambat laun hal ini akan terjadi. Sejak dulu ayahku sudah setuju.., adik-ku lah yang akan mewarisi perusahaan ayahku. Sementara aku…, aku hanya ingin menjadi Kim Myung Soo si penyanyi dan aktor. Bukan Kim Myung Soo si jetset pewaris grup KMS yang sangat terkenal di Asia. Bukan Kim Myung Soo si socialite yang hidup enak hanya karena kekayaan ayahnya.

Tapi kini.., mau tak mau.., demi ayahku..demi keluargaku…aku harus melakukan satu-satunya hal yang sejak dulu tidak ingin kulakukan. Setelah ini.., pandangan semua orang tentangku pasti akan berubah. Setelah ini.., aku tidak akan bisa membedakan lagi mana orang-orang yang berteman denganku karena “diriku yang sesungguhnya”, dan mana yang berteman denganku karena aku adalah “heirs KMS group”!

“Dua hari lagi.., aku akan mengadakan konferensi pers. Kuharap kau bisa datang bersama calon menantuku, Myung Soo~ya…”

“Appa!”

“Kau tidak ingin kan aku mati penasaran menebak-nebak siapa calon menantuku?” ayahku tertawa pelan.

Aku menatap ayahku tajam. “Sangat tidak lucu, Appa. Aku akan membawanya asalkan Appa berjanji satu hal padaku. Appa harus sembuh dan sehat seperti dulu.”

Ayahku mengangguk. “Hmm.., aku janji.”

“Myung Soo~yaa…” tiba-tiba saja ibuku memelukku dari belakang sambil berurai air mata. “Terima kasih, Nak…”

Hanya itu yang dikatakan ibuku. Dalam hati terbersit sedikit perasaan bersalah, karena sejak dulu aku selalu menyembunyikan identitas ayah dan ibuku yang sebenarnya. Tidak ada seorangpun yang tahu.

Dulu.., di salah satu acara televisi, di mana semua orang mengira ibuku datang, dan aku membaca surat dari ibuku itu sambil menangis, sebenarnya yang datang bukanlah ibuku melainkan babby sitter-ku sejak kecil. Tapi…surat itu benar-benar berasal dari ibuku, karena itulah aku menangis.

“Mianhae, Eomma..” kataku pelan lalu memeluk ibuku.

*****

Keesokan harinya…,

Aku mengikuti teman-teman Infinite-ku untuk fitness di tempat fitness favorit Dongwoo. Hoya pergi ke Busan, jadi dia tidak bisa ikut.

Besok semuanya akan berubah. Hhhh…, satu harapanku. Aku ingin teman-temanku tidak berubah. Aku ingin mereka tetap memperlakukanku seperti sekarang.

“Hyung.., bagaimana kalau aku ternyata adalah anak Presiden Obama?” tanyaku.

Sunggyu tertawa terbahak-bahak. Begitupula dengan yang lain. “Huwahahaaha..hahaha. Sudah pasti namamu akan berubah. Myung Soo Barack Obama. Huwahahaha…”

“Maksudku.., kalau seandainya hal itu benar-benar terjadi.. apakah kalian akan memperlakukanku dengan berbeda?”

“Special treatment?” tanya Sungyeol.

Aku mengangguk. “Semacam itu.” Kuharap mereka tidak…

“Hyung! Meskipun kau terlihat dingin, cool, pendiam dari luar. Dan meskipun kau adalah anak Obama.., kau tetaplah Kim Myung Soo si dorky. Hihihi..” ujar Sungjong.

“Gomawo, Sung Jong~ah..” aku tersenyum tulus. Kurasa tidak masalah bila nanti sahabat-sahabatku ini mengetahui siapa aku yang sebenarnya.

“Ck..ck..ck.., aneh-aneh saja.” Ujar Sungyeol. “Oh,,, ada apa ramai-ramai sekali? Waahh.., ada Krystal f(x)!!!!” Sungyeol langsung berlari ke kerumunan idol di salah satu treadmill.

Begitu memasuki tempat fitness, aku langsung menimbang berat badanku. Tidak memedulikan kerumunan. Well.., Krystal. Aku tahu banyak sekali idol pria yang mengaguminya, yang menyebutnya sebagai tipe idealnya.

Sebagai pria.., tentu saja aku juga mengaguminya. Tidak seperti idol wanita lain, Krystal memiliki manner. Dia tahu bagaimana caranya melindungi dirinya sendiri. She can stand up for herself. Dia bukan gadis manja.

Sekilas, mata kami bertemu. Dia tersenyum tipis dan mengangguk padaku. Aku balas tersenyum dan mengangguk.

“Myung Soo Oppa!!!!” tiba-tiba saja Eunji datang, diikuti teman-temannya. Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal, kemudian berjalan pergi meninggalkan mereka.

Eunji dan teman-teman A-Pink nya terus saja mengikutiku. Mulai dari saat aku melakukan pemanasan, angkat beban, bahkan ketika aku pergi ke toilet!

Sebagai pria, bila harus menuruti ego-ku.., aku senang dan bangga karena para gadis (apalagi ini idol-idol gadis) menyukaiku. Tapi sebagai Kim Myung Soo.., aku benci diikuti para gadis! Aku suka ketenangan.

Dari kejauhan, aku bisa melihat Krystal juga tampak menghindari pria-pria yang mencoba mendekatinya.

Lagi-lagi mata kami bertemu. Tanpa ekspresi. Aku tahu tatapan kami mirip. Dan masih banyak lagi kemiripan kami lainnya. Seperti kata Sungjong.., aku dingin bila dilihat dari luar, tapi sebenarnya aku adalah orang yang hangat dan dorky. Aku pernah mendengar Jessica nuna (kakak Krystal) juga pernah menyebut Krystal dorky.

“Eomma-ku meneleponku.., annyeong..” aku bisa mendengar Krystal berkata pada pria-pria itu (Sungyeol, Dongwoo, dan WooHyun termasuk diantara mereka).

Aaah! Aku tahu.., ini hanyalah salah satu trik. Aku tahu, karena aku juga sering menggunakan trik itu. Krystal tidak benar-benar mendapat telepon dari ibunya. Dia hanya berbohong agar terlepas dari pria-pria itu.

Tiba-tiba saja, entah datang dari-mana pemikiran itu…, tapi aku tahu jawaban untuk besok. Rasanya sekarang aku tahu siapa gadis yang akan kubawa ke konferensi pers perusahaan ayahku besok.

=== End of L / Myung Soo PoV ===

==== Krystal PoV ====

Aku harus segera pergi dari tempat ini!!! Bagaimana aku bisa berpikir jernih bila terus diikuti dan diajak ngobrol! Hancur sudah harapanku untuk berolahraga, mengeluarkan semua energi negatifku, dan berpikir tenang! Hhhh…

“Eomma-ku meneleponku.., annyeong..” kataku berbohong sambil meletakkan ponselku ke telinga. Aku melambaikan tanganku dan pergi dari tempat fitness itu.

Fiuh.., akhirnya.

Setelah berjalan agak jauh, aku bisa mendengar suara seseorang memanggilku. “Jung Soo Jung ssi…”

Aku membalikkan badanku. Kim Myung Soo?

Aku menatapnya datar saat ia menghampiriku. Myung Soo tersenyum tipis. “Aku ingin minta tolong..”

“Apa yang bisa kubantu?” tanyaku sambil menatap matanya lekat-lekat. Ia balas menatapku tajam. Tidak terbaca. Aku tidak bisa membaca ekspresi wajahnya. Lalu, tanpa kuduga, dia tertawa. “Hahaha…, kau mirip denganku.” katanya.

“Mwo?” aku tak percaya pada apa yang kudengar. Saat di tempat fitness tadi juga aku sempat berpikir kalau dia mirip denganku. Kepribadiannya maksudku. Bukan wajahnya. Aneh, karena kami juga ternyata memiliki pemikiran yang sama tentang satu sama lain.

“Sebenarnya.., aku juga ingin meminta bantuanmu.” Kataku jujur.

Myung Soo membulatkan matanya. “Jinja?”

Aku mengangguk. “Hmm..,” aku menoleh ke kanan-kiri.., takut ada papparazi yang mengikuti kami.

“Aku meminjam mobil kakakku. Ehem..” aku terbatuk. Kebiasaanku kalau berbohong. Sebenarnya aku memakai mobil Jessica tanpa izin-nya. Hehehe. “Bisakah kita bicara di mobil?”

Myung Soo mengangguk. Tanpa banyak bicara, ia pun mengikutiku. Selama di perjalanan, kami hanya saling diam. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Aku membawa mobil Jess ke sebuah tempat yang jauh dari keramaian.

Aku menepikan mobil di pinggir taman yang sepi. Kami berada di area perumahan yang sering dijadikan villa. Tempat ini biasanya ramai hanya pada saat musim liburan.

“Jadi.., apa yang bisa kubantu?” tanyaku.

Myung Soo menatapku dalam-dalam, lalu mulailah ia bercerita panjang lebar. Selama ia bercerita, tak sekalipun aku menyela perkataannya. Aku benci bila ada orang yang menyela perkataanku, jadi ia pun pasti begitu.

Aku sangat terkejut saat mengetahui ia adalah anak sulung pemilik perusahaan dan group terkenal KMS. Siapa di Korea ini yang tidak tahu KMS! Perusahaan yang bergerak di bidang elektronik dan otomotif. Mobil Jessica saja adalah salah satu produk KMS! Ya Tuhan! Pantas saja selama ini pemilik KMS selalu menolak saat media mengorek info tentang kedua anak laki-lakinya. Dia hanya berkata anak-anaknya sekolah di Amerika. Well, semua itu kini terjawab.

Dan satu hal lagi yang membuatku syok adalah.., permintaan Myung Soo sama dengan permintaanku padanya. Entah ini suatu kebetulan atau apa. Tapi sepertinya takdir sedang berpihak kepada kami.

“You save the day, Myung Soo!” kataku riang sambil memeluknya erat. Myung Soo terkejut. Senyuman lebar masih tersungging di wajahku. Myung Soo menatapku bingung. Kini giliranku yang bercerita padanya.

“Aneh.” Hanya satu kata itu yang Myung Soo ucapkan selesai aku bercerita.

Aku mengangguk. “Sangat aneh. Tapi.., syukurlah. Karenamu .., aku bisa meraih salah satu impian terbesarku.”

Myung Soo tersenyum. “Terima kasih juga, Soo Jung ssi.”

“Soo Jung. Panggil saja aku Soo Jung. Kalau begitu.., nanti malam.., aku akan menunggumu di rumahku.”

Myung Soo mengangguk. “Oke. Soo Jung.., kau yakin.., kau tidak akan menyesali ini?”

Aku menggeleng. “Tidak. Mengapa aku harus menyesal? Kau membantuku. Dan aku membantumu. Kita impas.”

Myung Soo menghela napas panjang, seperti memikirkan sesuatu. “Setelah malam ini.., dan setelah besok.., semuanya tidak akan pernah sama. Apakah kau siap menghadapainya?”

“Apakah kau siap?” aku balik bertanya. Myung Soo mengangguk. Aku tersenyum. “Kalau begitu.., aku juga siap. Aku tahu kau adalah aktor yang baik, Myung Soo Oppa. Mari kita bekerja sama dengan baik…” Aku mengulurkan tanganku. Myung Soo menjabat tanganku dengan hangat.

== End of Krystal PoV ==

== Author PoV ==

@Malam hari, kediaman keluarga Jung…

Tuan Jung, Nyonya Jung, Jessica, Donghae, dan Krystal sudah duduk di meja makan. Krystal terus-menerus melihat jam dinding. Menunggu Myung Soo yang tak kunjung datang. Bagaimana kalau Myung Soo berubah pikiran dan tidak jadi datang? Gadis bergaun hitam itu mulai cemas dan menggigiti kuku tangannya.

“YA! Soo Jung! Kau membuatku penasaran! Kau diam-diam pacaran dengan siapa sih? Kenapa kau merahasiakannya?” goda Jessica.

“Eonni akan tahu sebentar lagi.” Jawab Krystal datar.

Donghae yang duduk di samping Jessica menggelengkan kepalanya. “Soo Jung~ah.., besok aku yakin pasti banyak sekali fans-mu yang patah hati. Aku kasihan pada SiWon. Mungkin sebaiknya dia mulai melirik YoonA atau Yuri.”

Krystal mengabaikan ucapan Donghae.

Ting—Tong—

Akhirnya! Krystal cepat-cepat berdiri dan menyambut Myung Soo yang datang diantar oleh salah satu pelayan keluarga Jung.

“Maaf aku terlambat.” Kata Myung Soo sambil membungkukkan badannya. “Kim Myung Soo imnida.”

Krystal langsung memeluk Myung Soo dan berbisik. “Terima kasih.”

Myung Soo balas memeluk Krystal dan tersenyum. Mereka pun duduk berdampingan. Orangtua Krystal menyambut Myung Soo dengan hangat, begitupula dengan Jessica dan Donghae (meskipun mereka masih tidak percaya).

“Mungkin ini terdengar mendadak, tapi.., Tuan Jung, Nyonya Jung.., bersediakah Anda datang ke acara perusahaan ayahku besok sore?” tanya Myung Soo.

Nyonya Jung tertawa. “Tentu saja, Myung Soo, dengan senang hati. Jadi, ayahmu menjalankan perusahaan? Perusahaan apa?”

Krystal melirik Myung Soo sekilas, lalu Myung Soo mulai bicara. “KMS group.”

“APA???!!!” Pekik Jessica tak percaya. Matanya membelalak. Begitupula dengan Donghae.

“Saya tahu, selama ini saya menyembunyikan identitas saya. Tapi besok.., karena kondisi ayah saya.., saya terpaksa memberitahu semuanya, termasuk.., tentang Soo Jung, dan pertunangan kami.”

“Per..pertunangan?” gagap Soo Jung. Dia tidak pernah mengira Myung Soo akan berbicara mengenai pertunangan. Bukankah tadi siang dia hanya meminta Krystal berpura-pura menjadi pacarnya?! Kenapa sekarang malah menjadi tunangannya?!

“Ayahku menginginkan acara pertunanganku diumumkan besok.” Myung Soo menatap Krystal penuh makna, seolah meminta maaf padanya. Krystal hanya balas menatapnya datar. “Kuharap Anda merestui hubungan kami. Maafkan aku bila semua ini terlalu mendadak.”

“Tidak apa-apa, dear.., kami mengerti. Tentu saja aku setuju.” Nyonya Jung berdiri, menghampiri Myung Soo dan memeluknya penuh sayang. Krystal hanya bisa membelalakkan matanya.

Apakah Myung Soo serius??? Tunangan???

Nyonya Jung menatap Krystal. “Kupikir kau bercanda, sayang. Kupikir kalian hanya pura-pura. Tapi sekarang aku mengerti. Aku mengerti kenapa selama ini kalian merahasiakan hubungan kalian. Pasti besok semua orang akan terkejut mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya, Myung Soo~ya.., tapi tidak usah khawatir.., Soo Jung kami akan selalu berada di sisimu.” Nyonya Jung mengelus-elus punggung Myung Soo. Tuan Jung mengangguk setuju.

Jessica dan Donghae masih menatap Krystal dan Myung Soo takjub.

“Daebakk!!! Kau pewaris group KMS yang terkenal itu??? Wow..” gumam Donghae.

“Hyung, kuharap kau memperlakukanku seperti biasa.” Ujar Myung Soo.

“Oke.., asal kau membelikanku versi terbaru mobil sport KMS. Hhaahaha..” canda Donghae. Semua pun ikut tertawa.

Krystal dan Myung Soo saling berpandangan penuh makna. Seolah berbicara melalui tatapan mata dan pikiran mereka.

Krystal merasa masalahnya selesai. Dia bisa kuliah di Paris.

Myung Soo juga merasa masalahnya akan selesai besok. Semua permintaan ayahnya akan ia penuhi besok. Termasuk acara pertunangan yang mendadak itu. Tiba-tiba saja ayahnya mengusulkan acara pertunangan itu setelah tadi sore Myung Soo mengunjungi ayahnya dan memberitahu tentang Krystal dan acara makan malam bersama keluarga Krystal malam ini.

Tapi… tanpa keduanya sadari.., justru masalah baru dimulai sejak detik ini.

–          TBC –

16 responses to “The Colour of Love (Chapter 1)

  1. huooo daebak!! author next chapter nya jgn lama2 ya, jebal ><
    pas tau siwon oppa suka sama krystal agak gmn gtu hehehe. terus soojung eonni suka sama kangta? o.o terus agak kaget pas baca adegan soojung eonni di tmpat fitnes, itu member bb yg ngerubunginnya bnyak amat.. hehe
    next chapter banykin myungstal momentnya ya author~
    mian komennya gajelas 😀 /bow/

  2. next chapter ditunggu bgt thor,,,,
    sumpah ini ff menarik bgt, thor cpet ya post next partnya…. hehehe mian sdikit maksa, hbis bgus bgt ide ceritanya.. hehehe

  3. ff nya daebak banget thor ^^
    aku baru nemu ff ini, jadi baru bisa komen … 😀
    mian 😦 😀
    keep writing thor… ditunggu kelanjutan2nya 😀

Leave a reply to azumiaozora Cancel reply